Makanan Olahan

Penelitian baru menghubungkan konsumsi makanan olahan dengan peningkatan timbunan lemak di otot, yang berpotensi meningkatkan risiko osteoartritis lutut.

Pola makan tinggi makanan olahan kini semakin dikaitkan dengan timbunan lemak intramuskular di paha. Sebuah penelitian terkini menunjukkan bahwa timbunan lemak ini dapat melemahkan otot yang berfungsi melindungi tulang rawan lutut, sehingga meningkatkan risiko osteoartritis.

Namun, perubahan pola makan dapat membantu memulihkan kekuatan otot, memperbaiki fungsi tulang rawan, serta memperlambat atau menghentikan kerusakan sendi. Simak uraian lengkap berikut untuk memahami temuan ini dan langkah pencegahannya.


Apa Itu Makanan Olahan?

Makanan olahan adalah produk hasil industri yang dirancang untuk kenyamanan, rasa, dan harga terjangkau—sering kali dengan mengorbankan kandungan nutrisinya. Makanan ini umumnya mengandung lima bahan atau lebih, termasuk bahan tambahan seperti:

  • Penambah rasa
  • Pemanis buatan
  • Pengawet
  • Pati termodifikasi
  • Lemak terhidrogenasi

Contoh makanan olahan meliputi soda, kue kering, keripik, daging olahan, dan makanan cepat saji. Kandungan gula, lemak tidak sehat, dan sodium yang tinggi dalam makanan ini berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk peradangan, diabetes, serta melemahnya otot.


Lemak Intramuskular dan Osteoartritis Lutut: Hubungannya

Studi yang Menjadi Fokus

Para peneliti menganalisis pemindaian MRI dari 666 partisipan dalam Osteoarthritis Initiative, sebuah studi nasional. Peserta dengan usia rata-rata 60 tahun ini terdiri dari 455 pria dan 211 wanita, yang semuanya belum mengalami osteoartritis. Indeks massa tubuh (BMI) rata-rata peserta adalah 27.

Hasil studi menunjukkan hubungan yang jelas antara konsumsi makanan olahan dengan degenerasi lemak pada otot paha. Dr. Zehra Akkaya, seorang ahli radiologi di Universitas Ankara, menjelaskan bahwa “degenerasi lemak terjadi ketika lemak menggantikan serat otot,” sehingga melemahkan otot yang melindungi tulang rawan lutut.

Mengapa Timbunan Lemak di Otot Berbahaya?

Otot di sekitar lutut memiliki peran penting dalam kesehatan sendi, seperti memberikan dukungan dan stabilitas. Namun, timbunan lemak intramuskular dapat berdampak negatif pada kekuatan otot, sehingga:

  • Mengurangi perlindungan terhadap tulang rawan
  • Menurunkan fungsi sendi
  • Meningkatkan risiko peradangan dan nyeri kronis

Pengertian Osteoartritis

Osteoartritis adalah jenis artritis yang paling umum, ditandai dengan peradangan kronis dan kerusakan tulang rawan pada sendi. Tulang rawan, yang berfungsi sebagai bantalan sendi, bisa memburuk akibat tekanan berlebihan, sering kali diperparah oleh kelemahan otot.

Ketika otot digantikan oleh lemak, kemampuan otot untuk melindungi sendi menjadi berkurang, sehingga osteoartritis dapat berkembang lebih cepat. Untungnya, perubahan pola makan dapat membantu meregenerasi serat otot, memperkuat tulang rawan, dan memperlambat kerusakan sendi.

Artikel Lainnya : Kehilangan Massa Otot Dapat Tingkatkan Risiko Demensia


Bagaimana Makanan Olahan Mempengaruhi Kesehatan Otot?

Para ahli percaya bahwa makanan olahan memicu penumpukan lemak intramuskular melalui beberapa mekanisme berikut:

  1. Asupan gula tinggi: Gula dari soda, permen, dan kue meningkatkan resistensi insulin dan lemak visceral.
  2. Lemak dan minyak olahan: Lemak terhidrogenasi dalam makanan seperti keripik memicu peradangan dan radikal bebas.
  3. Sodium berlebih: Garam dari makanan olahan memperburuk retensi cairan dan kerusakan jaringan.

Dr. Gowri Reddy Rocco, pendiri Optimum Wellness and Longevity, menyoroti bahwa bahan-bahan ini meningkatkan zat pro-inflamasi seperti glukosa, insulin, dan sitokin yang berbahaya bagi kesehatan otot dan sendi.


Membalikkan Kerusakan: Tips Diet dan Gaya Hidup

Berita baiknya, perubahan pola makan dan gaya hidup dapat membantu memulihkan kekuatan otot serta mengurangi risiko osteoartritis.

Rekomendasi Pola Makan

  • Hindari makanan olahan: Gantikan makanan olahan dengan buah-buahan, sayuran, protein rendah lemak, dan biji-bijian.
  • Pilih makanan anti-inflamasi:
    • Makanan kaya Omega-3: Ikan salmon, kenari, biji rami
    • Sumber antioksidan: Beri, bayam, dan kacang-kacangan
  • Kurangi gula dan sodium: Hindari soda, permen, dan daging olahan.
  • Gunakan lemak sehat: Minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan bisa menjadi pengganti lemak tidak sehat.

Aktivitas Fisik

  • Latihan kekuatan: Latihan beban dapat memperkuat otot dan melindungi sendi.
  • Olahraga berdampak rendah: Cobalah yoga, berenang, atau bersepeda untuk meningkatkan fleksibilitas tanpa menambah stres pada sendi.

Deteksi Lemak Intramuskular

Deteksi dini timbunan lemak intramuskular dapat membantu mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. Metode yang digunakan meliputi:

  • Pengukuran lingkar paha: Dilakukan oleh ahli kebugaran.
  • Analisis Bioimpedansi (BIA): Cepat dan non-invasif untuk menilai komposisi tubuh.
  • Pemindaian iDXA: Lebih akurat tetapi mahal dan tersedia di fasilitas medis tertentu.

Mencegah Osteoartritis Lutut

Perubahan gaya hidup adalah cara paling efektif untuk mencegah osteoartritis lutut:

  • Jaga berat badan ideal: Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada sendi lutut.
  • Berolahraga secara rutin: Aktivitas fisik membantu memperkuat otot dan melindungi tulang rawan.
  • Gunakan alas kaki yang tepat: Mengurangi ketegangan sendi.
  • Kelola perubahan hormon: Terutama bagi wanita menopause.

Kesimpulan

Penelitian ini menyoroti pentingnya pola makan sehat dalam menjaga kesehatan otot dan sendi. Meski kerusakan akibat osteoartritis tidak dapat dipulihkan sepenuhnya, mengadopsi gaya hidup sehat dapat memperlambat perkembangannya dan meningkatkan kualitas hidup.

Dengan mengganti makanan olahan dengan pilihan makanan utuh, Anda dapat melindungi sendi dan menikmati masa depan yang lebih sehat.

Baca Juga : Mangaku