Table of Contents
Pengenalan
Kepatuhan yang tinggi terhadap diet Mediterania dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker pada individu dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Studi terbaru menunjukkan bahwa pola makan ini dapat menurunkan risiko kanker terkait obesitas sebesar 6%, terlepas dari indeks massa tubuh (BMI) dan rasio pinggang-ke-pinggul.
Obesitas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk peningkatan risiko beberapa jenis kanker seperti kanker hati, ginjal, dan tiroid. Oleh karena itu, para ahli terus mencari cara untuk mengurangi berat badan dan menurunkan risiko kanker.
Studi Terbaru: Diet Mediterania dan Risiko Kanker
Sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Network Open meneliti bagaimana diet Mediterania mempengaruhi risiko kanker terkait obesitas. winwin4d Studi ini melibatkan lebih dari 450.000 partisipan dan menemukan bahwa kepatuhan tinggi terhadap diet Mediterania menurunkan risiko kanker terkait obesitas sebesar 6% dibandingkan dengan kepatuhan rendah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengurangan risiko ini tidak hanya bergantung pada berat badan atau distribusi lemak dalam tubuh, melainkan juga dipengaruhi oleh pola makan secara keseluruhan.
Peran Diet dalam Kanker yang Berkaitan dengan Obesitas
Para peneliti telah lama mengetahui bahwa diet Mediterania dapat membantu mengurangi obesitas dan memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis kanker. Dalam studi ini, para peneliti ingin memahami lebih lanjut bagaimana diet ini mempengaruhi risiko kanker terkait obesitas serta peran BMI dan rasio pinggang-ke-pinggul dalam hubungan ini.
Studi ini menggunakan data dari European Prospective Investigation Into Cancer and Nutrition (EPIC), yang melibatkan peserta berusia 35 hingga 70 tahun dari sepuluh negara di Eropa. Partisipan dengan riwayat kanker atau pola konsumsi energi ekstrem dikecualikan dari analisis ini, sehingga tersisa 450.111 peserta.
Para peneliti menganalisis pola makan peserta berdasarkan 14 kelompok makanan utama dan nutrisi, seperti konsumsi ikan, sayuran, dan kacang-kacangan. Selain itu, faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok dan tingkat pendidikan juga diperhitungkan.
Artikel Lainnya : Susu Dapat Meningkatkan Kesehatan Usus
Manfaat Diet Mediterania dalam Mengurangi Risiko Kanker
Para peserta dikelompokkan berdasarkan kepatuhan mereka terhadap diet Mediterania, dari rendah hingga tinggi. Semakin tinggi kepatuhan seseorang, semakin besar manfaat yang diperoleh.
Selama periode tindak lanjut sekitar 15 tahun, sekitar 4,9% partisipan mengembangkan kanker terkait obesitas. Namun, mereka yang memiliki kepatuhan tinggi terhadap diet Mediterania memiliki tingkat kanker yang lebih rendah dibandingkan mereka yang kepatuhannya rendah.
Secara keseluruhan, kepatuhan tinggi terhadap diet Mediterania dikaitkan dengan penurunan risiko kanker terkait obesitas sebesar 6%. Selain itu, diet ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko spesifik untuk kanker kolorektal, hati, dan ginjal. Kepatuhan sedang terhadap diet Mediterania juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kerongkongan.
Menariknya, efek perlindungan diet Mediterania terhadap kanker lebih jelas terlihat pada individu yang pernah atau sedang merokok. 3milyartoto Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara diet ini dengan risiko kanker payudara pascamenopause, endometrium, atau ovarium pada wanita.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa manfaat diet Mediterania tidak dimediasi oleh BMI atau rasio pinggang-ke-pinggul, yang berarti bahwa faktor lain berperan dalam efek perlindungan ini.
Keterbatasan dan Implikasi Studi
Seperti semua penelitian, studi ini memiliki keterbatasan. Salah satunya adalah bahwa peserta berasal dari negara-negara Eropa dengan kelompok usia tertentu, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi ke populasi lain. Selain itu, data diet dan faktor lainnya berdasarkan laporan peserta, yang bisa jadi tidak selalu akurat.
Dalam studi ini, pola makan dan faktor gaya hidup lainnya hanya dinilai satu kali, meskipun kebiasaan makan seseorang dapat berubah seiring waktu. Selain itu, sekitar 70% peserta adalah wanita, sehingga penelitian lebih lanjut dengan jumlah peserta pria yang lebih banyak mungkin diperlukan.
Para peneliti juga mencatat bahwa sistem skor diet Mediterania yang digunakan mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan pola hidup Mediterania secara keseluruhan, yang dapat menyebabkan bias dalam estimasi efeknya.
Langkah Selanjutnya dalam Penelitian
Studi ini menyoroti pentingnya pola makan dalam mengurangi risiko kanker, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Dr. Inmaculada Aguilera-Buenosvinos, salah satu penulis studi ini, menyatakan bahwa penelitian di masa depan harus mengeksplorasi mekanisme biologis di balik hubungan ini, termasuk peran peradangan, kesehatan metabolik, dan mikrobiota usus.
Selain itu, uji klinis terkontrol secara acak dapat memberikan bukti yang lebih kuat tentang hubungan kausal antara kepatuhan terhadap diet Mediterania dan pengurangan risiko kanker. angkatoto1 Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk memahami bagaimana setiap komponen diet Mediterania berkontribusi terhadap efek perlindungan ini.
Kesimpulan: Diet Mediterania sebagai Strategi Pencegahan Kanker
Meskipun masih ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab, studi ini menyoroti potensi manfaat jangka panjang dari diet Mediterania dalam mengurangi risiko kanker, terutama pada individu dengan obesitas atau faktor risiko metabolik lainnya.
Dr. Anton Bilchik, seorang ahli onkologi, menyatakan bahwa penelitian ini memberikan lebih banyak bukti tentang pentingnya diet sehat yang rendah lemak, tinggi protein, kaya sayuran, serta menghindari makanan olahan dalam mengurangi risiko kanker.
Selain itu, penelitian ini dapat berdampak pada cara profesional medis mendiskusikan pola makan dengan pasien. Dr. Wael Harb, seorang hematolog dan onkolog medis, mencatat bahwa hasil studi ini mendukung integrasi konseling diet ke dalam strategi pencegahan kanker, terutama untuk pasien dengan risiko tinggi akibat obesitas atau gangguan metabolik.
Mendorong kepatuhan terhadap diet Mediterania dapat menjadi intervensi gaya hidup yang tidak memerlukan obat untuk mengurangi risiko kanker. Pendekatan ini melengkapi strategi pencegahan yang ada, seperti manajemen berat badan dan olahraga, serta menyoroti peran gizi sebagai faktor yang dapat dimodifikasi dalam mengurangi risiko kanker.
Para profesional kesehatan harus mempertimbangkan untuk memasukkan pendidikan tentang pola makan sehat dalam perawatan pasien, dengan menekankan pentingnya kepatuhan jangka panjang terhadap pola makan yang sehat seperti diet Mediterania.
Baca Juga : 10 Fakta Menarik Tentang The Simpsons